Ancaman Nyata Dwifungsi Militer Bagi Perempuan
- YAPHI
- Suara Keadilan
- Dilihat: 329
Asosiasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) APIK Indonesia dan 18 Kantor LBH APIK di Indonesia menolak Revisi Undang-Undang (UU) Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang dapat melemahkan supremasi sipil dan melegitimasi Dwifungsi Militer. Saat ini Revisi UU TNI tengah dibahas secara diam-diam dan serampangan.
Add a commentAliansi Perempuan Indonesia Tolak Revisi UU TNI
- YAPHI
- Suara Keadilan
- Dilihat: 385
Aliansi Perempuan Indonesia bekerja sama dengan Konde.co dan dimoderatori oleh Salsabila Putri menghelat siaran pers via zoom pada Selasa, 18/3. Siaran pers dihadiri oleh beberapa perwakilan organisasi seperti yang disampaikan oleh Khotimatun, Asosiasi LBH APIK yang berharap seluruh masyarakat saat ini mesti concern dengan isu revisi Undang-Undang Tentara Nasional (RUU TN)I. Menurut perempuan aktivis ini, publik harus hati-hati sebab dalam sejarah Indonesia, miiterisasi dimulai dari proses gradual atau sedikit demi sedikit dan militerian.
Add a commentKomnas HAM Dorong Kaji Ulang Rencana Perluasan Kewenangan TNI-POLRI
- admin
- Suara Keadilan
- Dilihat: 240
Rencana pemerintah memperluas kewenangan Tentara Nasional Indonesia -Kepolisian Republik Indonesia (TNI-POLRI) menjadi perhatian publik. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)menilai perluasan kewenangan dua institusi tersebut melalui revisi Undang Undang perlu untuk ditinjau ulang.
Add a commentSIARAN PERS Pembahasan RUU TNI Khianati Janji Pemerintah di Forum HAM Internasional
- YAPHI
- Suara Keadilan
- Dilihat: 311
Dikutip dari akun Instagram Aji Yogyakarta pada 16 Maret 2025, 34 organisasi masyarakat sipil yang tergabung dalam Koalisi masyarakat sipil untuk Advokasi HAM Internasional (HRWG) mengecam pembahasan revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI). Revisi ini tidak hanya mengancam profesionalisme militer, tetapi juga mengkhianati komitmen Indonesia dalam menjalankan berbagai rekomendasi PBB dan kewajiban hukum HAM internasional.
Add a commentKomasipera Peringati IWD Undang Diskusi Bersama Myra Diarsi
- admin
- Suara Keadilan
- Dilihat: 259
Ketika self kemudian berubah jadi ego, yakni diawali dengan menganggap dirinya paling benar dari kaca matanya sendiri lantas muncullah sikap egois. Si ‘dia’ menjadi egois jika melakukan pemusatan pada diri sendiri dan harus jadi nomor satu atau si paling, menang, yang lain jadi kalah, tidak penting. Dan yang kalah adalah paling rendah, yang kemudian disebut dengan Liyan.
Add a comment- Sepenggal Cerita Kelompok Perempuan Petani dan Anak-Anak Porang-Paring*
- Peringati IWD 2025, Girl Up UNS Gelar Talkshow Membahas Fenomena #NoViralNoJustice
- Audiensi MPPS Bahas Anak Putus Sekolah, Raperda Pendidikan hingga Himpun Ide untuk Masukan RPJMD
- NGO-PHI Edisi Hari Pers : Jurnalisme Warga dalam Demokratisasi