Publikasi

Penilaian: 0 / 5

Nonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan Bintang

Jumlah total kasus HIV/AIDS di Kabupaten Pati mencapai 2.601 kasus sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1996. Dari jumlah tersebut, 456 kasus berakhir dengan kematian. Selama periode Januari hingga Oktober 2023 saja, tercatat ada 254 kasus baru, dengan 23 orang meninggal dunia. Kasus ini tersebar di 21 kecamatan, melibatkan berbagai kelompok, termasuk pekerja seks, anak-anak, pelajar, ibu rumah tangga, hingga kepala keluarga.

Add a comment


Penilaian: 0 / 5

Nonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan Bintang

Tim Pemberdayaan Masyarakat Universitas Slamet Riyadi Surakarta kembali memberikan pelatihan kepada Kelompok Tani KOMPAK di Desa Porang Paring, Sukolilo, Pati. Menurut Dr. Nanik Suhartatik, S.TP, M.P, Dekan Fakultas Teknologi dan Industri Pangan (FATIPA), meski saat ini di fase akhir program yang berkerja sama dengan Yayasan YAPHI, "Pemberdayaan Potensi Masyarakat Porang Paring Melalui Pengembangan Pasca Panen Hortikultura dan Buah" yang didanai oleh Kemendikbudristekdikti tahun 2024, tetapi ia berharap tidak selesai begitu saja sampai hadir industri yang sukses di Desa Porang Paring. Demikian disampaikan kepada Kelompok Tani KOMPAK pada Sabtu, 30/11/2024

Add a comment

Penilaian: 0 / 5

Nonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan Bintang

Bertempat di ruang podcast,  pada 20 Oktober 2024 lalu, Yayasan YAPHI mengadakan program Ngobrol bareng YAPHI (NGO-PHI) ke-14. Program siaran dipandu oleh Yosi, Handharu, dan Vera. Hadir sebagai narasumber adalah Sartika, seorang peneliti dan dosen dari UGM Yogjakarta. NGO-PHI kali ini ngobrol atau membahas soal ketahanan pangan dan masyarakat adat.

Add a comment

Penilaian: 0 / 5

Nonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan Bintang

Ketahanan pangan jadi bagian yang penting bagaimana memastikan bahwa makanan yang kita santap sehari-hari itu .tetap ada atau tersedia. Bahkan sebelum Indonesia merdeka masalah pangan sudah dikelola oleh petani. Artinya para petani umurnya lebih tua dari umur kemerdekaan negeri ini. Sesudah merdeka, negara Indonesia kemudian bergeser menjadi masyarakat agraris.

Add a comment