Butuh Sosialisasi Kepada Civitas Akademika untuk Melihat Kasus Kekerasan Seksual yang Berdimensi Relasi Kuasa
- YAPHI
- Suara Keadilan
- Dilihat: 1044
Sri Wiyanti Eddyono, Dosen Fakultas Hukum UGM, dalam menanggapi paparan catatan tahunan Rifka Annisa pada webinar yang dihelat pada Rabu (20/4) menyatakan bahwa Rifka Annisa sudah menjalankan tradisi dengan pendokumentasian kasus dan hambatan. Salah satunya adalah catatan terkait penanganan kasus yang terjadi di kampus. Dalam paparan, ada profil pengguna layanan sangat tinggi yakni remaja (18-25) 65 kasus dan perempuan muda (25-35 th) 64 kausus. Yang paling menonjol dari para pelaku kekerasan seksual ini teman, dan mantan pacar. Ia mempertanyakan sejauh mana masyarakat kampus melihat kasus-kasus kekerasan seksual di kampus, apakah di luar kampus dan apakah di dalam relasi pertemanan.
Add a commentDiskusi JKLPK dan BPJS Watch : Dorong Pekerja Sosial Non Penerima Upah Mendapat PBI Jamsos Ketenagakerjaan
- YAPHI
- Suara Keadilan
- Dilihat: 1241
Ign. Stanley Andi Pradana dari BPJS Ketenagakerjaan dan Timboel Siregar dari BPJS Watch menjadi narasumber diskusi yang dihelat oleh Jaringan Kerja Lembaga Pelayanan Kristen (JKLPK) pada Selasa (12/4) bertema Implementasi BPJS Ketenagakerjaan Bagi Lembaga Non Profit.
Add a commentMeninjau Kembali Pasal Penodaan Agama di RKUHP
- YAPHI
- Suara Keadilan
- Dilihat: 1170
Eva K. Sundari, salah seorang pendiri Asean Parliamentarians for Human Rights (APHR) melakukan lagi ijtihad untuk mencari penyelesaian dari berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kebebasan beragama. Informasi dari tim advokasi “fraksi balkon” untuk RUU TPKS setelah dibahas panja, mereka turun dan ketemu Wamenkumham dan darinya diperoleh informasi bahwa target RKUHP akan dibahas pada bulan Juni. Oleh sebab itu Eva K. Sundari berharap APHR bisa bekerja sama dengan Komnas HAM dan UGM. Zoom kali ini menurutnya relevan dengan waktu setelah lama tidak bergerak dan tidak tahu proses di panja. Ia berharap APHR terus kerja sama dengan Komnas HAM dan UGM (ICRS). “Di masa pandemi ada kesenjangan yang makin melebar. Orang kaya bertambah, kemisikinan absolut juga bertambah. Tidak dinafikan bahwa demokrasi terkait kesejahteraan,”terang Eva K. Sundari dalam zoom yang dihelat oleh APHR, ICRS, dan Komnas HAM, Kamis (7/4).
Add a commentSIARAN PERS “KETUK PALU PENGESAHAN RUU TPKS UNTUK KEADILAN BAGI KORBAN KEKERASAN SEKSUAL”
- YAPHI
- Suara Keadilan
- Dilihat: 1186
Hari ini (Selasa, 12/4) merupakan hari bersejarah bagi gerakan perempuan Indonesia. DPR RI dalam Rapat Paripurna telah mengesahkan RUU TPKS (Tindak Pidana Kekerasan Seksual) menjadi Undang-Undang dalam rapat Paripurna DPR RI Ke-19 masa siding IV tahun siding 2021-2022. Lahirnya kebijakan itu merupakan bentuk keberpihakan negara pada banyaknya korban kasus kekerasan seksual. Kehadiran Undang-undang ini tidak terlepas dari perjuangan berbagai pihak mulai dari pendamping korban, akademisi, organisasi masyarakat sipil, DPR RI, Pemerintah terutama para korban kekerasan seksual.
Add a commentTUNDA RAPAT KERJA BALEG DPR RI UNTUK PENGESAHAN RUU TPKS KARENA MASIH ADA PASAL DISKRIMINASI TERHADAP PENYANDANG DISABILITAS
- YAPHI
- Suara Keadilan
- Dilihat: 1014
Panitia Kerja Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (Panja RUU TPKS) telah menjadwalkan Rapat Kerja pengambilan keputusan dalam Pembicaraan Tingkat I pembentukan RUU TPKS, yang akan dilaksanakan pada Rabu, 6 April 2022. Penjadwalan itu dilakukan setelah Panja RUU TPKS rampung menyelesaikan pembahasan bersama Pemerintah, dan juga sudah merumuskan serta menyinkronkan draft RUU TPKS hasil pembahasan bersama. Namun begitu, berdasarkan draft terbaru tersebut, masih ada ketentuan yang problematik, khususnya terkait dengan penilaian atas kekuatan pembuktian dari keterangan saksi/korban penyandang disabilitas, yang tercantum dalam pasal 25 ayat (4), (5), dan (6).
Add a comment- Konferensi Pers Berkaitan Catatan Substansi dari RUU-TPKS
- Kekerasan Seksual dan Pelayanan Pendampingan Terhadap Korban
- Jaringan Masyarakat Sipil untuk Advokasi RUU-TPKS, Penyintas Kekerasan Seksual dan FPL Gelar Konferensi Pers
- Data Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Pencegahan, dan Tantangan di Era Media Sosial