Publikasi

Pemerintah Kota Surakarta Gelar Peringatan HAN : Wujudkan Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045

Penilaian: 0 / 5

Nonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan Bintang
 

Hari Anak Nasional selalu diperingati setiap 23 Juli dan menjadi momentum penting untuk mengingatkan kepada setiap orang  untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi hak-hak anak Indonesia agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Harapannya bahwa Hari Anak Nasional bukan hanya menjadi sebuah peringatan saja namun menjadi pengingat kita bahwa anak bisa bertumbuh dan berkembang secara optimal untuk mewujudkan anak hebat, Indonesia kuat menuju Indonesia Emas 2045.

Oleh karena itu, pemerintah kota Surakarta pada Selasa (26/08) menggelar peringatan Hari  Anak Nasional (HAN) ke-41 kota Surakarta dengan Tema “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045” di Pendhapi Gede, Balai Kota Surakarta. Acara dihadiri oleh beragam sekolah mulai dari jenjang pendidikan PAUD hingga SMA/K. Acara dihelat tidak hanya di dalam Pendhapi, namun di halaman juga  terdapat stan-stan seperti Perpustakaan Keliling, Board Game Land, Puspaga, RSUD Ibu Fatmawati Soekarno Kota Surakarta, Yayasan KAKAK, Wahana Anak, dan masih banyak lagi.

Di dalam Pendhapi  Gede, sebelum acara dibuka, anak-anak menampilkan karyanya seperti murid-murid YPAC yang bernyanyi bersama dengan lagu “Aku Anak Indonesia” dan “Jogja Istimewa” serta ada Aquino Gavin (4 thn) dengan penampilan mendalang wayang. Acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan berdoa bersama perwakilan anak dari enam agama yang diakui di Indonesia. Kemudian dilanjutkan sambutan oleh kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Surakarta, Christiana Hariani. Dalam sambutannya ia menekankan bahwa peringatan HAN menjadi momentum penting untuk kesadaran bersama, dimana anak merupakan aset penting yang harus diberikan dukungan dan ruang untuk berpartisipasi serta mampu untuk mengungkapkan pendapatnya melalui kreasi.

 

Tuntutan Forum Anak Surakarta kepada Pemerintah Kota Surakarta

Bertepatan dengan Hari Anak Nasional, Forum Anak Surakarta membuat dan membacakan tuntutannya kepada Pemerintah  Kota Surakarta yakni:

1. Mendorong adanya ruang yang aman bagi anak agar aspirasi anak bisa didengar;
2. Mendorong pengoptimalisasi parenting orang tua dengan diskusi maupun sosialisasi agar bisa memberikan pengasuhan positif yang layak bagi anak;
3. Mendorong forum jaringan antar wilayah untuk infrastruktur ramah anak;
4. Mendorong untuk meningkatkan kesehatan yang ramah anak
5. Mendorong untuk mengoptimalisasikan kawasan tanpa rokok,
6. Mendorong untuk menuntaskan stunting, anemia, dan eksploitasi terhadap anak;
7. Mendorong pemerintah untuk membuka kelas kreatif gratis di bawah kelurahan, memperbanyak kegiatan seni dan budaya serta meningkatkan fasilitas pendukung untuk mengembangkan minat dan bakat anak dalam melestarikan kebudayaan lokal;
8. Mendorong untuk pendataan dan pendampingan Anak Putus Sekolah melalui layanan Pendidikan non formal yang terkoordinasi serta penyediaan ruang belajar serta ruang bermain yang aman dan ramah anak;
9. Mendorong pemerintah untuk pelatihan literasi digitalisasi ramah anak, menyediakan pelayanan konseling dan pengaduan anak yang terintegrasi. Memperketat konten digital, memfasilitasi Pendidikan inklusif bagi anak yang berkebutuhan khusus serta menindak keras pelaku kekerasan dan eksploitasi anak dengan menyediakan pendampingan dan ruang aman bagi korban.


Setelah Forum Anak membacakan tuntutannya, Respati Achmad Ardianto, Wali Kota Surakarta memberikan sekilas sambutan dan mengajak murid-murid untuk berdialog interaktif.  Respati menghampiri dan menanyakan terkait harapan murid-murid untuk kota Surakarta akan seperti apa. Beberapa murid menjawab, mereka menginginkan adanya pertemuan besar bersama anak berprestasi di Kota Surakarta. Ada pula yang menginginkan untuk terus ada even-even yang melibatkan anak, dan terealisasinya makan bergizi gratis di sekolah-sekolah yang ada di Surakarta. Ada pula yang menginginkan dilaksanakannya study tour bersama dengan gabungan sekolah lainnya. Sedangkan harapan  dari YPAC Music, mereka ingin difasilitasi alat music keyboard.

Tak luput juga, Respati juga mengajak anak untuk mengingat kembali Pancasila dan menyanyikan lagu nasional Garuda Pancasila. Ia juga  memberikan pesan juga kepada seluruh peserta yang hadir, bahwa indikator dari wilayah yang baik adalah senyuman dari anak-anak sehingga perlu untuk menjaga agar tidak terjadi kekerasan di wilayah tempat tinggal. "Posyandu plus bisa menjadi tempat aduan agar tidak terjadi lagi kekerasan perempuan dan anak serta mengharapkan seluruh perangkat masyarakat untuk menjaga ibu dan anak di wilayah masing-masing,” ucap Respati.

Berbagai performa dilakukan atara lain persembahan tarian  Betawi “Lenggang Nyai” oleh anak-anak dari Kelurahan Jebres dan dilanjutkan dengan pemberian apresiasi kepada konten kreatif terkait kampanye "I Choose Me Not Nicotine" yang dibuat oleh anak dari berbagai kelurahan di kota Surakarta. Acara ditutup dengan para murid melakukan flashmob bersama. (Renny Talitha Candra)