Publikasi

Bersama YAPHI, MI Miftahul Huda Gelar HAN dengan Kampanye Peduli Lingkungan

Penilaian: 0 / 5

Nonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan Bintang
 

Namanya Irul. Tubuhnya gempal, padat dan berisi. Ia terlihat lebih gemuk dari teman-temannya. Usai melakukan kegiatan senam pagi "Aku Anak Hebat" bersama 100 lebih teman-teman dan para guru,  Irul mengikuti aksi  kerja bakti dengan mengumpulkan sampah yang berserakan di lingkungan sekolahnya pagi itu pada acara kerja bakti di Madrasah Ibtidaiyah (MI)  Miftahul Huda, Jakenan Pati, dalam Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) bersama Yayasan Yekti Angudi Piadeging Hukum Indonesia (YAPHI), Kamis, 24/7.

Hari Anak Nasional diperingati setiap 23 Juli dan  mengingatkan  bahwa setiap anak Indonesia berhak tumbuh sebagai generasi yang sehat, kreatif, dan berakhlak mulia. Akhlak mulia bukan hanya tercermin dalam aspek spiritual, seperti beribadah atau berperilaku sopan, tetapi juga melalui kepedulian terhadap lingkungan. Dengan menjaga kebersihan, mengurangi sampah, dan merawat alam, anak-anak menunjukkan sikap bertanggung jawab dan menghargai kehidupan. Menjaga kebersihan, seperti membersihkan kelas, menyapu dan mengepel lantai, merapikan meja, dan membuang sampah secara benar merupakan kegiatan sederhana namun bisa menggali kepedulian anak terhadap lingkungan.

Penting juga untuk mengajarkan anak dalam memilah sampah organik dan anorganik agar bisa didaur ulang, sehingga anak-anak dapat berkreasi dengan barang bekas yang sudah dipilah untuk mengembangkan kreativitas anak. Kebiasaan baik ini merupakan wujud nyata dari akhlak yang baik dan mencintai lingkungan adalah bagian dari pembentukan karakter mulia yang membentuk generasi unggul dan berempati terhadap sesama maupun alam sekitar. Dengan menjaga kebersihan sekolah, khususnya di MI Miftahul Huda, siswa turut menciptakan lingkungan yang sehat.

Membiasakan diri untuk melakukan pola hidup sehat dan melatih kedisiplinan dan tanggung jawab sejak dini. Kombinasi kepedulian terhadap lingkungan dan kebersihan diri akan mempersiapkan anak-anak menyambut Indonesia Emas 2045 sekaligus menjadi teladan.

Berkegiatan dengan Senang Hati dan Rasa Tanggung Jawab

Kembali ke cerita Irul. Rupanya tak hanya Irul yang memiliki respek dan kepedulian  terhadap lingkungan sekolahnya. Semua temannya menyambut kegiatan ini dengan senang hati. Bahkan, lewat tuturan, mereka juga ingin jika kegiatan semacam ini dilakukan secara berkala dan menjadi agenda rutin. Seperti yang dinyatakan oleh anak-anak kelas 5 dan 6. Salah satunya bernama Ifa.

Ifa, yang selalu diberi kesempatan menjawab  pertanyaan dengan baik yang disampaikan oleh  fasilitator pagi itu mengatakan dengan benar bahwa dibutuhkan waktu 200 tahun lamanya untuk menguraikan sampah plastik. Momen tanya jawab dalam  diskusi terjadi ketika anak-anak itu usai melakukan senam pagi. Fasilitator dari Yayasan YAPHI menjelaskan dengan media gambar, bagaimana sampah organik maupun an organik berproses ketika mereka sudah berada di tanah. Pemahaman tentang penggunaan barang yang dipilih yang ramah lingkungan, seperti bagaimana barang yang digunakan adalah barang yang tahan lama dan berkelanjutan, menjadi menarik ketika pertanyaan demi pertanyaan diajukan.

Sesudah melakukan kerja bakti, tibalah waktu makan bersama Irul dan Ifa, bersama kawan-kawan lainnya lantas menyantap makanan yang sudah disediakan oleh panitia. Makanan terdiri dari nasi, cah sayur sawi, terik ayam suwir dilengkapi dengan sebuah pisang langsung dilahapi dengan senang gembira di saat perut mereka kosong usai melakukan kegiatan beruntun : senam, diskusi, dan kerja bakti. Makanan yang dibungkus dengan daun pisang, menandakan bahwa anak-anak madrasah tersebut berkomitmen bahwa  pada hari itu mereka melakukan praktik nyata menjaga lingkungan dengan mengurangi bahkan sama sekali tidak menggunakan plastik.

Jadi, sebelum Azan Dhuhur berkumandang lewat pengeras suara masjid di komplek sekolah tersebut, maka seluruh rangkaian acara HAN oleh MI Miftahul Huda bersama Yayasan YAPHI di hari itu telah tuntas. (Renny Talitha/Astuti)