Menonton Drama Korea (Drakor) berdampak positif lho bagi kesehatan mental. Namun bila berlebihan memunculkan adiksi atau kecanduan yang membuat seseorang sulit berhenti menontonnya hingga mengurangi kualitas tidur karena sulit mengatur waktu, tingginya ekspektasi dan dijadikan role model.
Lalu dampak positifnya seperti apa sih?
1. Mengurangi risiko stres, 2. Dapat jadi opsi refreshing di saat mengalami tekanan, 3.Salah satu sarana mengurangi depresi karena saat menonton dapat memproduksi serotonin dan Dopamin. 4. Mengaktivasi kerja otak. Seorang akan membayangkan skenario/alternatif ending yang menurut mereka paling pas di K-Drama. Kondisi ini menyebabkan kerja otak lebih baik.
Lalu bagaimana fenomena Drakor dan implikasinya terhadap psikologi remaja?
Intan Novita Rahmah menulis bahwa dilatar belakangi waktu luang yang seringkali digunakan banyak orang untuk mencari aktivitas yang menghibur untuk melepas penat. Maka tidak sedikit orang yang menggunakan waktu luang tersebut hanya bersantai di rumah sembari memanjakan diri dengan tontonan di layar kaca.
Dengan pesatnya teknologi masa kini demikian mudah mengakses situs film streaming untuk menikmati tontonan yang lebih luas. Salah satunya Drama Korea (Drakor), Sebuah tontonan populer yang tidak hanya bergengsi di negeri ginseng ini, melainkan, telah merambat ke negara-negara besar, termasuk Indonesia.
Drama Korea adalah drama televisi di Korea dengan format miniseri dan diproduksi dengan bahasa Korea. Drama Korea atau yang biasanya disingkat dengan drakor ini, menyajikan alur cerita dengan berbagai genre sehingga menarik minat penonton dari berbagai kalangan.
Popularitas Drakor telah berkontribusi pada fenomena umum dari Hallyu atau yang lebih dikenal sebagai Korean Wave, yaitu istilah tersebarnya budaya pop Korea secara global di berbagai negara dan memicu orang-orang di negara tersebut untuk mempelajari Bahasa Korea dan kebudayaan Korea.
Drama Korea telah menjadi bagian dari rutinitas kehidupan masyarakat di dunia dan salah satunya juga remaja Indonesia. Ia menjadi salah satu bentuk media hiburan yang dapat memberikan efek menghibur dan berimajinasi yang biasanya berkaitan erat dengan berbagai aspek kehidupan.
Para remaja menjadikan drama Korea sebagai sarana untuk melepas penat dari keharusan belajar dan juga menjadikan kegiatan menonton drama Korea sebagai motivasi untuk bersemangat dalam belajar.
Kegiatan menonton drama Korea tidak hanya memberikan pengaruh positif bagi para pelajar, tentu saja memberikan juga pengaruh negatif jika dilakukan secara berlebihan dan terus-menerus yang berakibat capaian hasil belajar.
Tetapi dampak buruk terlalu candu Drakor juga tidak baik untuk kesehatan, Dikutip dari Kompas, seorang perempuan berusia 20 tahun asal Nanjing, didiagnosa menderita glaukoma akut dan kemungkinan besar menjadi buta apabila terlambat dibawa ke rumah sakit, setelah menghabiskan waktunya untuk menonton 18 episode drama Korea secara maraton dengan waktu per episode berdurasi sekira satu jam.
Selama 18 jam, perempuan itu tidak melakukan kegiatan lainnya kecuali makan, tidur dan menyaksikan 16 episode Cheese In the Trap dan dua episode Descendants of The Sun. Alhasil, perempuan itu merasakan sakit luar biasa di kedua matanya dan penglihatannya menjadi kabur sebelum keesokan harinya, dilarikan ke rumah sakit.
Untuk itu mulailah dari sekarang ketika sudah merasa candu, untuk membatasi diri dari berbagai informasi berbau drama korea, sehingga kamu bisa mengurangi dan menahan diri untuk tidak mengikuti perkembangan drakor melalui internet.
Penelitian Jakpat
Berdasarkan hasil survei Jakpat, pengaruh terbesar yang dirasakan responden setelah menonton Drakor adalah ingin mengunjungi Korea Selatan. Hal tersebut diungkapkan oleh 91% responden.
Dari dataindonesia.id, Drama Korea atau yang biasa disebut Drakor kian populer di Indonesia. Tontonan tersebut pun memiliki banyak pengaruh terhadap kehidupan khalayaknya di dalam negeri.Berdasarkan hasil survei Jakpat, pengaruh paling besar yang dirasakan responden setelah menonton Drakor adalah ingin mengunjungi Korea Selatan. Hal tersebut diungkapkan oleh 91% responden.
87% responden mengaku ingin menonton Drakor lain yang dibintangi oleh aktris/aktor favorit mereka. Sebanyak 82% responden akan mendengarkan soundtrack atau lagu pengiring Drakor yang telah ditontonnya.
Sebanyak 80% responden jadi ingin belajar bahasa Korea setelah menonton Drakor. Kemudian, ada 79% responden yang mengidolakan aktor/aktris setelah menonton Drakor.
Responden yang tertarik dengan K-Pop dan mengikuti media sosial aktor/aktris usai menonton Drakor masing-masing sebesar 71% dan 66%. Sedangkan, sebanyak 62% responden ingin menonton vlogger Korea usai menyaksikan Drakor.
Hasil survei Jakpat juga menunjukkan bahwa sebanyak 90% responden pernah menonton Drakor. Sebanyak 82% responden menyatakan suka menonton Drakor dalam enam bulan terakhir.
Sebanyak 88% responden beralasan Drakor memiliki alur cerita yang menarik. Sementara, 74% responden menilai keterampilan seni peran para aktor dan aktris memukau.
Adapun, VIU menjadi platform yang paling banyak digunakan untuk menonton drakor, sebagaimana disampaikan 57% responden. Lalu, responden yang menonton drakor lewat Netflix dan Telegram masing-masing sebanyak 54% dan 50%.
Sebagai informasi, Jakpat melakukan survei daring terhadap 1025 responden pada 24 Juni-4 Juli 2022. Survei ini memiliki tingkat toleransi kesalahan (margin of error) sebesar 3%.
Sibukkan Diri
Menyibukkan diri merupakan salah satu cara yang ampuh untuk melupakan sesuatu, termasuk Drakor. Apabila selama ini kamu sibuk dan berfokus pada menonton Drakor saja dan mengabaikan hal berguna lainnya. Maka cobalah mulai dari sekarang kamu melakukan hal yang sebaliknya.
Kamu masih dapat memberi waktu untuk dirimu sendiri, untuk menikmati hal yang kamu sukai ini dari hal-hal kecil, yang bersifat remeh temeh misalnya jalan pagi menikmati udara segar atau olah raga bersepeda. Meluangkan waktu untuk menikmati Drakor itu adalah hal wajar, namun tetap batasi dan disiplin waktu.
(Ast)