Lintas Berita

Penilaian: 5 / 5

Aktifkan BintangAktifkan BintangAktifkan BintangAktifkan BintangAktifkan Bintang

Situasi pagi hari di sebuah keluarga, ibu yang menyiapkan sarapan, bapak masih tidur kemudian bangun dan membopong bayi. Ketika bayi buang air, Ibu yang repot. Anak laki-laki duduk di meja makan, anak perempuan membantu ibu di dapur, padahal ibu harus bekerja dan harus menyiapkan semua bekal.  Bapak memangku bayi dengan menonton televisi sedangkan anak laki-laki duduk di samping bapak sambil menonton televisi. Perbedaan perlakuan anak-anak laki-laki dan perempuan sangat kentara. Ketika semua berangkat, ibu yang berangkat kerja belakangan dengan menggendong bayi. Film menggambarkan secara sarcasm bagaimana hingga si bayi tertinggal di jalan saat si ibu menaiki bus umum menuju tempat kerja. Hingga malam hari waktunya untuk istirahat, perempuan yang berperan sebagai ibu dan istri tersebut bermimpi tentang sesuatu yang tidak mungkin (impossible) pembagian peran dalam keluarga. Itulah sinopsis dalam film animasi “The Impossible Dream”.


Penilaian: 5 / 5

Aktifkan BintangAktifkan BintangAktifkan BintangAktifkan BintangAktifkan Bintang

Selasa, 3 November 2020 Yayasan YAPHI mengikuti diskusi online melalui zoommeeting dengan judul gerakan laki-laki pro feminis kegiatan dan refleksi Aliansi Laki-Laki Baru (ALB) sebagai bagian dalam gerakan feminis. Diskusi diikuti  oleh 157 peserta dan menghadirkan beberapa narasumber antara lain Feby R.Ramadhan, Elisabeth Windy, dan Ira Larasati.


Penilaian: 5 / 5

Aktifkan BintangAktifkan BintangAktifkan BintangAktifkan BintangAktifkan Bintang

Berlatarbelakang pertemuan-pertemuan yang dilakukan sebelumnya antara Yayasan YAPHI dengan para perempuan petani di Dukuh Tumpang, Desa Porang Paring Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati dengan agenda pemetaan masalah sosial dan mengenal sejarah setempat. Dari hasil tersebut kemudian ditemukan bahwa kebutuhan masyarakat adalah di antaranya adalah terkait pengetahuan tentang hukum.


Penilaian: 5 / 5

Aktifkan BintangAktifkan BintangAktifkan BintangAktifkan BintangAktifkan Bintang

Selasa, 3 November 2020 Yayasan YAPHI mengikuti diskusi online melalui zoommeeting dengan judul gerakan laki-laki pro feminis kegiatan dan refleksi Aliansi Laki-Laki Baru (ALB) sebagai bagian dalam gerakan feminis. Diskusi diikuti  oleh 157 peserta dan menghadirkan beberapa narasumber antara lain Feby R.Ramadhan, Elisabeth Windy, dan Ira Larasati.


Penilaian: 5 / 5

Aktifkan BintangAktifkan BintangAktifkan BintangAktifkan BintangAktifkan Bintang

Yayasan YAPHI dalam salah satu visi dan misinya adalah mewujudkan keadilan dan kebenaran pada masyarakat marjinal, serta memberikan pemberdayaan hukum dengan memberikan pengetahuan terkait perspektif hukum. Didahului dengan dua kali pertemuan diskusi sebelumnya di Kantor Yayasan YAPHI dengan Organisasi Perubahan Sosial Indonesia (OPSI) yang memetakan berbagai persoalan yang dihadapi, maka pemenuhan kebutuhan untuk pemberdayaan hukum pada kelompok-kelompok dampingan OPSI urgen untuk dilaksanakan.


Penilaian: 5 / 5

Aktifkan BintangAktifkan BintangAktifkan BintangAktifkan BintangAktifkan Bintang

Pada Selasa, 27 Oktober 2020 bertempat di Ruang Anawim Yayasan YAPHI dilaksanakan pertemuan bagi masyarakat Sambirejo. Menghadirkan fasilitator dari Yayasan YAPHI Adi Kristiyanto S.H, Prima Cahya S.H dan narasumber Maria Rita Roewiastoeti, pertemuan ini untuk memberikan ilmu pengetahuan dan informasi kepada masyarakat Sambirejo. Acara yang diselenggarakan Yayasan YAPHI ini diikuti oleh 10 peserta dari Forum Peduli Kebenaran dan Keadilan Sambirejo (FPKKS).  


Penilaian: 2 / 5

Aktifkan BintangAktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan Bintang

Ketimpangan yang ada di masyarakat terkait persoalan yang tidak berpihak kepada keadilan gender, serta kosongnya pengetahuan terkait gender pada masyarakat dampingan, maka Yayasan YAPHI menyelenggarakan diskusi dan pelatihan dengan bertatap muka bersama Kelompok Belajar Kartini (KBK) Purworejo, Sabtu (24/10). Diskusi juga mengemukakan persoalan-persoalan perempuan dan bagaimana situasi perempuan saat ini di tengah budaya patriarki, Diskusi menghadirkan narasumber Dewi Candraningrum yang menjelaskan definisi feminisme dan apa itu gender.


Penilaian: 5 / 5

Aktifkan BintangAktifkan BintangAktifkan BintangAktifkan BintangAktifkan Bintang

Selasa (13/10), Yayasan YAPHI memfasilitasi diskusi bersama Forum Peduli Kebenaran dan Keadilan Sambirejo (FPKKS) di rumah Narji, biasa dipanggil Mbah Narji, ketua FPKKS.  Dan dalam penggalian data sejarah, diskusi difasilitasi oleh Maria Rita Roewiastoeti, dari Dewan Pakar Konsorsium Pembaharuan Agraria (KPA) dan Haryati Panca Putri, Direktur Yayasan YAPHI yang mendengarkan cerita empat orang sesepuh, yang umurnya lebih tua dari Mbah Narji : Mbah Cip (86), Mbah Parto (90), Mbah Darmo dan  Mbah Harto. Mereka mengatakan bahwa perkebunan sekarang sedang ditanami jagung. Menurutnya tanah itu dirampas oleh PTP tahun 1966 tetapi keluar Hak Guna Usaha (HGU) mulai tahun 1982.