Tingkat Pengangguran Makin Memprihatinkan

Penilaian: 0 / 5

Nonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan Bintang
 

Pengangguran di Indonesia berdasarkan survey angkatan kerja nasional (sakernas) Badan Pusat Statistik pada Agustus 2023 mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia mencapai 7,86 juta orang. "Terdapat sebanyak 7,86 juta pengangguran setara dengan tingkat pengangguran terbuka 5,33%," kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti pada konferensi pers 6/11 .

BPS mencatat tingkat pengangguran terbuka berdasarkan kelompok umur paling banyak  penduduk kelompok usia muda (15-21 th), sebanyak 19,40%.

Dikutip dari CNBC Indonesia, perlambatan ekonomi global membuat angka pengangguran meningkat serta memaksa pekerja menerima pekerjaan dengan kualitas lebih rendah.

Laporan Organisasi Buruh Internasional (ILO) World Employment and Social Outlook dalam Trends 2023 menyebut perlambatan pertumbuhan lapangan kerja di tingkat global dan tekanan terhadap kondisi kerja yang layak meningkat risiko terhadap berkurangnya keadilan sosial.

Perlambatan ekonomi global saat ini kemungkinan akan memaksa lebih banyak pekerja untuk menerima pekerjaan yang berkualitas rendah, bergaji rendah, serta tidak memiliki jaminan kerja dan perlindungan sosial, sehingga semakin memperparah kesenjangan yang diperburuk oleh krisis Covid-19.

Proyeksi Ketenagakerjaan dan Sosial Dunia ILO dalam Tren 2023 (Tren WESO), juga memproyeksikan bahwa pertumbuhan lapangan kerja global hanya akan sebesar 1% pada 2023, kurang dari setengah pertumbuhan pada 2022. Pengangguran global diperkirakan akan sedikit meningkat sekitar 3 juta pada 2022 menjadi 208 juta (setara dengan tingkat pengangguran global sebesar 5,8%).

Besarnya perkiraan peningkatan yang moderat ini sebagian besar disebabkan oleh terbatasnya pasokan tenaga kerja di negara-negara berpendapatan tinggi. Hal ini akan menandai pembalikan penurunan pengangguran global yang terjadi pada tahun 2020-2022. Artinya, angka pengangguran global akan tetap sebesar 16 juta orang di atas angka sebelum krisis (yang ditetapkan pada tahun 2019).

Selain pengangguran, "kualitas pekerjaan masih menjadi perhatian utama", berdasarkan laporan tersebut, bahwa "Pekerjaan yang Layak merupakan hal mendasar bagi keadilan sosial".

Kemajuan selama satu dekade dalam pengentasan kemiskinan tersendat selama krisis Covid-19. Meskipun pemulihan baru terjadi pada  2021, kekurangan kesempatan kerja yang lebih baik kemungkinan akan semakin buruk.

 

sumber ;

https://www.cnbcindonesia.com/research/20230911102905-128-471271/warga-dunia-putus-asa-yang-penting-kerja-daripada-nganggur