Seruan Aksi Tanam Pohon sebagai Inisiatif Mandiri

Penilaian: 3 / 5

Aktifkan BintangAktifkan BintangAktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan Bintang
 

Menurut sebuah situs tentang iklim, di Inggris   satu pohon memiliki kapasitas untuk menyerap karbon sebanyak 167 kilogram per tahun (dan jika ada 6 pohon dewasa, maka serapan CO2 per tahun diperkirakan sebanyak 1 ton). Sementara sebuah studi menyatakan bahwa pohon yang ditanam di kawasan tropis lembab rata-rata mampu menyerap 22 kilogram CO2 per tahun selama 44 tahun. Meski dua sumber tersebut menyebut angka yang berbeda terkait kapasitas penyerapan CO2 sebuah pohon, namun keduanya menunjukkan pentingnya sebuah pohon dalam menyerap CO2 (atau dengan kata lain, pohon memiliki kontribusi penting untuk melawan perubahan iklim).

Yayasan YAPHI bersama beberapa lembaga, keluarga dan individu memiliki inisiatif menanam pohon lokal secara mandiri untuk memperingati Hari Lingkungan Sedunia, 5 Juni 2022. Seruan menanam pohon ini sifatnya mandiri dan sukarela. Artinya jika lembaga, keluarga atau individu setuju untuk ikut serta menanam pohon, maka masing-masing akan memilih bibit pohon asli apa yang mau ditanam, dengan mempertimbangkan ketersediaan bibit, kemudian mencari bibit pohon asli di masing-masing daerah dan menanam di lahan/kebun sendiri secara mandiri (biaya sendiri) dan sukarela.

Seruan ini juga mengajak mereka untuk mendokumentasikan bibit yang akan ditanam dan proses penanaman supaya  bisa mengumpulkan semua dokumentasi menjadi sebuah dokumen kolektif. Dokumen ini nantinya bisa dipergunakan sebagai bahan untuk kampanye lingkungan, baik secara kolektif maupun secara mandiri  baik di tingkat daerah (Kabupaten, Provinsi), nasional maupun internasional.

Secara keseluruhan ada 521 peserta gerakan tanam pohon terlibat, dengan rentang usia dari 3-4 tahun sampai 70-80 tahun. Latar belakang masing-masing individu beragam dari anak-anak PAUD atau taman anak, guru, petani, aktivis organisasi non-pemerintah, warga Gereja, sampai pekerja mandiri. Peserta menanam seribu seratus satu (1101) pohon/tanaman (lebih dari 40 jenis tanaman/pohon) selama kampanye gerakan tanam pohon ini.

Gerakan tanam pohon berjalan di 16 kabupaten dan/atau kota dari pulau Sumatera sampai pulau Ambon di timur. Berikut nama-nama kabupaten dan provinsi : Tamiang (NAD): 1 orang, Karo (Sumatera Utara): 2 orang, Metro Lampung (Lampung): 2 orang, Bengkayang dan Landak (Kalimantan Barat): 7 orang, Jakarta: 1 Taman Anak, Yogyakarta Kota (DIY): 1 Prodi Magister Manajemen UMY, Gunung Kidul (DIY): 1 keluarga, Bantul (DIY): 1 keluarga dan 1 lembaga, Sleman (DIY): 1 orang, Pati (Jawa Tengah): 4 individu dan 3 kelompok masyarakat, Surakarta (Jawa Tengah): 2 lembaga, Wonogiri (Jawa Tengah): 5 orang, Sukoharjo (Jawa Tengah): 26 orang dan 1 PAUD, Badung (Bali): 1 lembaga, Ambon (Maluku): 1 orang.

Partisipasi yang tinggi menunjukkan bahwa manusia memiliki hubungan erat dengan aksi menanam pohon, bumi dan lingkungan.Seperti yang dilakukan oleh keluarga Andre (41), Diyah (35), Andin (10, kelas 4 SD), dan El (3). Mereka menanam pohon jati di kebun milik mereka di daerah pegunungan kapur di DIY. Pohon jati cocok untuk ditanam karena bisa tumbuh baik di daerah kering.Coba dengar apa kata El, ‘Senang menanam pohon supaya burung-burung bisa makan.” Sedangkan Andin berkomentar, “Sangat senang dengan menanam pohon agar udara tetap bersih!’ Menurut Andre, penting melibatkan anak-anak dalam kegiatan menanam pohon. Ini kesempatan untuk mengajari mereka cara menanam yang baik, dan menjelaskan langsung tentang pentingnya menanam pohon. Harapannya mereka bisa menjaga kelestarian lingkungan mereka di masa depan. (Vera/Ast)