Nila F. Moeloek, Menteri Kesehatan pada Kabinet Jokowi 2014-2019 menyatakan bahwa ibu yang mengalami goncangan jiwa saat kehamilan berpotensi melahirkan anak yang lahir prematur atau bahkan stunting yakni alami hambatan perkembangan yang tidak hanya fisik tetapi otak. Inilah yang kemudian disebut sebagai faktor kerentanan yang disebabkan minimnya pengetahuan tentang kesehatan jiwa pada ibu hamil. Demikian sambutan Nila F. Moelek dalam webinar dan peluncuran buku yang dihelat Mother Hope Indonesia (MHI) bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta, Kamis (24/6).
Ia menambahkan webinar semacam ini penting digelar dan bisa menyasar ke banyak perempuan supaya bisa mengatasi goncangan jiwa saat kehamilan, apalagi pada saat ini Indonesia mengalami bonus demografi.
Nur Yanayirah pendiri dan ketua MHI memberikan pernyataan saat webinar bahwa ia pernah mengalami keguguran di trisemester ketiga. Ia hamil di usia pernikahan lima tahun. Nur Yanayirah mengalami kesulitan menyusui lalu sejak itu ia mengalami depresi. Ia mengaku telat mencari bantuan antara tahun 2011-2015 dan tidak mendapatkan dukungan sehingga gejala depresi makin berat. Ia pernah beberapa kali melakukan selfharm (menyakiti diri sendiri) dan upaya bunuh diri. Akhirnya ia bersama suami pergi ke psikolog klinis dan psikiater pada saat bayi berusia sembilan bulan dan selamat dari upaya bunuh diri. Setelah bangkit ia menjalani psikoterapi dan psikokonseling.
Kemudian ia membantu ibu-ibu lain dan membuat group facebook pada 1 Februari 2015 yang saat diluncurkan bernama Peduli Kesehatan Jiwa Ibu Perinatal Indonesia. Kemudian ia dan kawan-kawan melakukan kampanye dan banyak berbagi cerita yang membuat lebih banyak lagi ibu bergabung. Tahun 2016 setelah bermitra dengan Kementerian Kesehatan MHI beranggota 48 ribu orang dan bermitra dengan lebih 250 tenaga kesehatan. Pada 26 September 2020 secara resmi terbentuk Yayasan Menggapai Harapan Ibu.
Webinar dan peluncuran buku berjudul “Mommies, You’re Not Alone”yang diikuti oleh 200 peserta dan bertepatan dengan Hari Bidan Nasional menghadirkan beberapa penulisnya. Beberapa tahapan dilakukan dalam penyusunan buku dari seleksi, writing therapi, teori dan latihan menulis, praktik menulis, pengeditan kemudian penerbitan dan pencetakan. Bab 1 buku ini berisi tulisan para profesional membahas tentang depresi pada kehamilan, baby blues dan depresi pascapersalinan, serta kepuasan pernikahan ibu yang mengalami depresi postpartum.
Bab II dalam buku ini berisi kisah 19 penyintas dan empat tenaga kesehatan, dan bab III tentang profil Mother Hope Indonesia (MHI) serta daftar pustaka serta bioadata penulis. ( Astuti)
