Pernyataan Sikap Yayasan YAPHI Terhadap Laku Intimidasi dan kekerasan yang Dilakukan Aparat Kepolisian Terhadap Warga Desa Wadas, Purworejo

Penilaian: 0 / 5

Nonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan Bintang
 

Pernyataan Sikap Yayasan YAPHI Terhadap Laku Intimidasi dan Kekerasan yang Dilakukan oleh Aparat Kepolisian terhadap Warga Desa Wadas, Purworejo

 

Menyusul peristiwa penangkapan terhadap 64 warga di Desa Wadas (10 anak-anak, dan 7-8 orang di antaranya pendamping dari LBH Yogya), mereka sebagian besar laki-laki digelandang ke Mapolsek Bener di hadapan anak-anak. Sedangkan Selasa petang (8/2) 50-an warga perempuan dipaksa bertahan di sebuah masjid yang dikepung oleh aparat dengan senjata lengkap. Terjadi pemutusan aliran listrik di rumah warga dan sweeping ponsel oleh aparat kepolisian kepada warga. Hingga konferensi pers digelar pagi ini, Rabu (9/2) pukul 9i yang diikuti oleh 181 orang dan hanya berlangsung kurang dari satu jam, situasi masih belum tahu, sebab Desa Wadas benar-benar telah dikepung oleh aparat dengan pendirian tenda-tenda dan media dilarang memberitakan. Padahal sudah keluar pers rilis dari Komnas HAM tanggal 9/2 bahwa ada dugaan kekerasan dalam proses pengukuran lahan warga untuk penambangan batu andesit di Desa Wadas. Dalam konferensi pers yang digelar oleh jaringan solidaritas tersebut juga disebut bahwa ada rekomendasi dari PP Muhammadiyah dan PBNU yang mengecam tindakan represif dan intimidatif di Desa Wadas dan ketiadaan sikap dukungan pemerintah daerah (Gubernur Jawa Tengah) terhadap warga Desa Wadas dan seperti dikutip tempo.co seakan melakukan pembiaran penangkapan warga dan melanjutkan pengukuran lahan. Tanah bagi para perempuan Wadas adalah Ibu Bumi yang harus dirawat dan lestarikan. Sangat bertentangan dengan pemerintah yang melakukan pembangunan tanpa melihat bagaimana warga selama ini telah merawat tanah mereka. Maka, oleh sebab itu, Yayasan YAPHI menyatakan sikap agar Negara hadir dalam menyelesaikan masalah ini dengan tuntutan :

1.        Hentikan intimidasi dan kekerasan terhadap warga Desa Wadas.

2.        Tarik mundur aparat dari Desa Wadas.

3.        Bebaskan warga, termasuk-anak-anak dan pendamping yang saat ini sedang ditahan oleh Kepolisian.

4.        Hentikan pengukuran tanah di Desa Wadas.

5.        Pemulihan trauma terhadap perempuan dan anak-anak Desa Wadas.

Pernyataan sikap ini sebagai dukungan solidaritas kami terhadap warga Desa Wadas atas tindakan represif dan kekerasan yang telah dilakukan oleh aparat kepolisian. Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya.

 

Surakarta, 09 Februari 2022

 

Haryati Panca Putri, SH

Direktur Pelaksana Yayasan YAPHI