Menjaga Lansia Agar Terhindar COVID-19

Penilaian: 5 / 5

Aktifkan BintangAktifkan BintangAktifkan BintangAktifkan BintangAktifkan Bintang
 

Meskipun kasus Covid-19 sudah landai namun setiap orang tetap harus waspada. Apalagi bagi lansia yang masuk dalam kelompok rentan. Menurut WHO yang disebut lansia yaitu bila sudah berusia 60 tahun ke atas, dan yang disebut lansia tua adalah mereka yang berusia 80 tahun ke atas. Sedangkan umur harapan hidup di Indonesia memiliki tren meningkat menjadi 70 tahun ke atas sebab layanan kesehatan yang makin membaik sehingga lansia di Indonesia juga diperkirakan semakin banyak. Demikian uraian yang disampaikan oleh dr. Maria Rini Indriarti, Sp.KJ., M.Kes dalam siaran radio Bincang Kesehatan Jiwa Solopos Fm  bekerja sama dengan Komunitas Peduli Skizofrenia (KPSI) Simpul Solo Raya, ALZI Surakarta, dan RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta, Selasa (26/10).

Lansia dikategorikan sebagai kelompok yang rentan dan berisiko terkena COVID-19 karena menurunnya kemampuan fungsional dan penyakit bawaan yang mengganggu kesehatan secara umum dan dapat mengganggu daya tahan tubuh. Kemudian apa yang sebaiknya dilakukan untuk mengurangi kerentanan lansia di saat pandemi COVID-19?

Menurut dr. Maria Rini, hal yang dapat dilakukan oleh para lansia agar tidak merasa stress di rumah karena kondisi pandemi yaitu adalah dengan menciptakan kondisi yang kondusif di lingkungan rumah. Dengan demikian lansia dapat meningkatkan imunitasnya dan tentunya diperlukan peran penting dari keluarga karena lansia rentan merasa kehilangan sehingga keluarga diharapkan dapat mengisi kebutuhan psikologis lansia agar tidak merasa kesepian. Upayakan agar yang berada di dekat lansia adalah anggota keluarga/orang-orang yang benar-benar sehat untuk melindungi lansia. Mereka harus mengusahakan untuk tetap menjalankan protokol kesehatan serta jangan mengajak lansia ke tempat yang berkerumun, mengurangi mobilitas, dan memberikan vaksinasi kepada lansia.

Selain menjaga kesehatan fisik lansia, keluarga juga harus memberikan kesempatan kepada lansia untuk tetap berinteraksi dan berelasi dengan keluarga lainnya maupun dengan teman-temannya. Keluarga mungkin dapat menenangkan lansia yang merasa cemas dengan kondisi pandemi ini dengan memberitahukan bahwa kecemasan dan ketakutan itu wajar tetapi jangan sampai ketakutan itu mengganggu kesehatan mental lansia. Keluarga atau caregiver  juga dapat membatasi akses bagi lansia untuk mendengarkan berita mengenai kasus COVID-19 dan sebagai gantinya mungkin bisa diajak karaoke, bercocok tanam atau aktivitas lainnya yang dapat melepaskan stress lansia.

Bagi para lansia yang masih abai dalam menjalankan prokes, apa yang bisa dilakukan oleh keluarga atau caregiver adalah memberikan pengertian kepada mereka dengan penuh kasih sayang dan tidak menakut-nakuti. Upaya yang terus dilakukan adalah mengingatkan para lansia untuk tetap memakai masker ketika keluar rumah dan menjaga prokes lainnya seperti sering mencuci tangan. Hal yang lebih penting dalam menjaga kesehatan lansia agar terhindar COVID-19 adalah dengan memberikan lingkungan yang baik, menjaga prokes, menjaga pola makan lansia, mengontrol obat-obatan yang dikonsumsi lansia,  dan mengusahakan orang-orang yang berada di sekitar lansia benar-benar dalam kondisi sehat.

"Jangan lupa ciptakan suasana penuh kasih sayang dan kehangatan bagi para lansia dengan memberikan fasilitas bagi para lansia untuk tetap dapat berinteraksi dengan orang-orang tersayang. Berikan pula mereka kesempatan untuk dapat melakukan hobinya untuk melepaskan stress," pungkas dr Maria Rini, Sp.KJ, menutup siaran yang dipandu oleh Noer Atmaja. (Astuti)