Rakor Jaringan Visi Solo Inklusi : Butuh Update Peran dan Kontribusi Duta Vaksin

Penilaian: 0 / 5

Nonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan Bintang
 

Kota Solo menjadi pelopor dalam pelaksanaan vaksinasi bagi penyandang disablitas dengan adanya pendataan dan sosialisasil. Hal itu telah dilakukan oleh salah satu elemen jaringan masyarakat sipil bernama Jaringan Visi Solo Inklusi yakni Pelaksana Harian Tim Advokasi Difabel (PH TAD) dengan melibatkan pegiat komunitas penyandang disabilitas sejak Maret 2021. Bahkan perwakilan PH TAD melalui dukungan dari lembaga ANV dari Belanda, mendapatkan pelatihan bermedia sosial untuk kampanye vaksinasi COVID-19.

Tak hanya pelatihan, namun juga pembuatan video edukasi yang diunggah di youtube dan media sosial lainnya pada awal Agustus. Demikian informasi terbaru yang disampaikan oleh Yulianto dari PH TAD pada rapat koordinasi Jaringan Visi Solo Inklusi, yang dimoderatori Adi C. Kristiyanto dari Yayasan YAPHI, Rabu (11/8).

Selain meng-update tentang vaksinasi bagi difabel, rakor juga menyinggung tentang keberadaan duta vaksin yang diangkat oleh stafsus Presiden, Angkie Yudistia yang kebetulan salah seorang dari duta tersebut menjadi anggota Jaringan Visi Solo Inklusi. Luh Sandya, Ketua Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) Solo Raya menjadi salah seorang duta vaksin di Jawa Tengah bersama tiga duta lainnya.

Sandya menyatakan bahwa saat ini sudah ada vaksin Sinopharm yang akan segera didistribusikan. Tugasnya sebagai duta vaksin adalah mendata penyandang disabilitas yang belum divaksin dan datanya nanti disetor ke Kemenkes namun koordinasinya nanti dengan pemerintah setempat. Di luar Surakarta misalnya di DIY, para duta vaksin bekerja sama dengan Polda. Tak hanya mendata, duta vaksin juga memberikan sosialisasi kepada penyandang disabilitas yang masih ragu atau khawatir dan mengalami kecemasan jika vaksin

Namun begitu, masih ada duta vaksin yang belum mengetahui apa saja yang menjadi tugas dan wewenangnya. Apalagi duta vaksin juga tidak dikenakan/mendapat semacam Surat Keputusan (SK) jadi ketika bekerja di lapangan dan harus berkoordinasi dengan dinas setempat, dikhawatirkan akan menjadi pertanyaan besar. Sunarman dari Kantor Staf Presiden (KSP) dalam rakor menyatakan bahwa upaya-upaya positif yang dilakukan oleh duta vaksin perlu disinergikan menjadi langkah bersama dalam penanganan percepatan vaksinasi di kota Solo. Rencananya, dalam waktu dekat Jaringan Visi Solo Inklusi hendak mengundang Angkie Yudistia sebagai pihak yang menginisiasi lahirnya duta vaksin untuk berbicara. (Yohanes Handharu Pratistha/Astuti)