Penilaian: 0 / 5

Nonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan Bintang

Oleh Karmin – Ketua Umum Paguyuban AJA KWATIR

Jangan takut dalam istilah bahasa Jawa bisa saja diartikan Ojho Kwatir. Nama itulah yang kemudian dicomot menjadi nama paguyuban Arga Jati Kwandaning Tirta Agung alias Ojho Kawatir. Organisasi masyarakat berbasis komunitas itulah kemudian dikukuhkan menjadi, meminjam istilah Orde Baru, sebagai Ornop atau organisasi non pemerintah, pada 25 Januari 2013. Jelas paguyuban itu membawa sipirit perlawanan terhadap ketidakadilan, dengan tujuan menegakkan kebenaran di wilayah Giriwoyo, Wonogiri.



Penilaian: 0 / 5

Nonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan Bintang

Peringatan hari Hak Asasi Manusia (HAM) kembali diadakan di LPH Yaphi, kali ini bekerja sama dengan Jaringan Peduli Perempuan dan Anak Surakarta (JPPAS), Sabtu 10 Desember 2016.  Dalam sambutan pada acara refleksi hari HAM, Direktur Yaphi, Haryati Panca Putri menegaskan kembali komitmennya untuk tetap akan melindungi warga masyarakat dari tindakan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia.


Penilaian: 0 / 5

Nonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan Bintang

Perawakannya kecil, bahkan bisa dikatakan kurus, selintas terlihat tak berdaya. Tetapi jangan tanya bila Anda ingin memperbincangkan pengalamannya tentang sepakterjang tentara orde baru ketika menangkapi para korban yang dituduh terlibat G30S PKI (Partai Komunis Indonesia) di Sragen, mantan tahanan politik itu akan bertutur dengan jernih dan runtut.


Penilaian: 0 / 5

Nonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan Bintang

Paguyuban Sendang Bodro Sejati, dusun Darmosito, Giriwoyo Wonogiri bersama LPH Yaphi, dan KMA Giri Bahama UMS menyelenggarakan kegiatan warga dengan agenda mempersoalkan kerusakan kars di wilayah bagian Selatan kota, pada 26-27 Mei 2016.


Penilaian: 0 / 5

Nonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan Bintang

Bagi Anda yang pernah membaca surat kabar Berita Yudha dan harian Angkatan Bersenjata, tahun 1965-1970-an, tentu tak mungkin lepas dari ras ingintahu apa yang sesungguhnya terjadi pada waktu itu.  Pada kurun waktu itu, rezim Orde Baru yang dipimpin Mayor Jenderal Soeharto, mengelontorkan propaganda hitam untuk menghancurkan Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani) pasca Gerakan 30 September 1965. Meski demikian, ide propaganda penghancuran Gerwani melalui berbagai media televisi dan surat kabar terbitan Jakarta, tentu di bawah kendali militer, tak jelas sosoknya. Masih menjadi misteri.


Subkategori