Yayasan Yaphi Peringati Malam Natal

Penilaian: 0 / 5

Nonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan Bintang
 
Peranan Yayasan Yaphi dalam menyebarkan kabar perdamaian di Jawa Tengah, khususnya Solo, tidak dapat dipungkiri memberi andil besar. Kiprah lembaga yang dulunya bernama LPSH Yaphi, dan saat ini telah berubah menjadi Yayasan Yaphi, tentu memiliki konsekwensi lebih berat dalam bertindak mengawal tindakan sewenang-wenang yang dilakukan negara terhadap rakyat kecil.

“Kami meyakini Yayasan yang telah lama bergerak membela masyarakat kecil yang terpinggirkan akan diberkati Tuhan. Kami juga berdoa bagi seluruh karyawan yang melakukan pembelaan, semoga Tuhan memberi kekuatan,” kata Romo dalam sambutan Natal, Rabu, 6 Januari 2017, di selasar Yayasan Yaphi, jalan Nangka, Solo.

Malam peringatan Natal bersma dihadiri puluhan aktivis dan penggiat lembaga swadaya masyarakat, dan korban 1965.  “Kami tentu senang dapat merayakan malam Natal bersama para korban 65,” ujar Hermanto salah satu korban.

Menurut dia, kebiasaan Yayasan Yaphi dalam memperjuangkan hak korban pelanggaran HAM patut diacungi jempol.  Tidak hanya melakukan sekali, Yaphi mendampingi kami sebagai korban pada pemerintah.

“Terus terang kami senang dan bangga bisa didampingi Yaphi dan mbak Putri Cs dulu sampai sekarang. Kami berharap nantinya kawan-kawan juga terus diberi motivasi dan dan didampingi di bidang pengetahuan hukum,” katanya.

Penegasan Romo FX Cahyo Handoro Pr terhadap kiprah Yaphi menguatkan testemoni  yang disampaikan para korban pelanggaran hak asasi manusia. Yayasan Yaphi bukan hanya sekali berada di jalan lurus membela kemerdekaan korban, bahkan berulangkali saya dengar.
  • Malam Natal di YAPHI
  • Malam Natal di YAPHI

“Sejak awal kiprah Yayasan Yaphi sewaktu di Kedung Ombo dalam membela kaum marginal dan terpinggirkan tak bisa dipandang sebelah mata,” ujar dia, “para aktivis itulah pembawa pesan damai.”

Dalam perayaan malam Natal, tampak hadir pengurus Yayasan, rohaniawan eukimene dan aktivis penggiat hak asasi manusia se-Solo Raya.  Selain kotbah Romo Cahyo, acara tahunan Natal juga dimeriahkan paduan suara dan solois cilik Henok.